Jumpto: General, Art, Business, Computing, Medicine, Miscellaneous, Religion, Science, Slang, Sports, Tech, Phrases We found 2 dictionaries that include the word linaria maroccana: General (1 matching dictionary) Linaria maroccana: Wikipedia, the Free Encyclopedia [home, info] Science (1 matching dictionary) Mahasiswa/Alumni Universitas Padjadjaran23 November 2021 0750Hai Primelshaddai, Kakak bantu jawab ya Jawaban untuk soal ini adalah A. Kriptomeri adalah peristiwa pembastaran, dimana suatu faktor dominan tertutup oleh faktor dominan lainnya dan baru tampak jika tidak bersama dengan faktor penutup itu. Misalnya, pada bunga Linaria maroccana. Warna bunga Linaria dipengaruhi oleh gen A = gen yang menyebabkan adanya antosianin a = gen yang menyebabkan tidak ada antosianin B = gen yang menyebabkan suasana basa b = gen yang menyebabkan suasana asam Antosianin dalam suasana asam menghasilkan warna merah dan dalam suasana basa menghasilkan warna ungu. Tanpa adanya antosianin bunga berwarna putih. Apabila ada bunga Linaria maroccana dengan genotipe AaBB disilangkan dengan bunga bergenotipe aaBb, maka diagram persilangannya adalah sebagai berikut P AaBB ungu >< aB, ab F AaBB ungu, AaBb ungu, aaBB putih, aaBb putih Rasio genotipe yaitu AaBB AaBb aaBB aaBb = 1 1 1 1. Rasio fenotipe yaitu ungu putih = 2 2. Apabila bunga dengan genotipe AaBB disilangkan dengan bunga bergenotipe aaBb, maka kemungkinan muncul anakan dengan bunga warna merah adalah 0/4 x 100% = 0%. Semoga membantu! BungaLinaria vugaris diserbuki oleh lebah dengung. ketika lebah datang, leher bunga akan tertutup erat, sehinggga untuk mencapai nektar di belakang bunga , lebah harus membuka bunga dengan cara mendorongnya ke depan.Lebah akan menyapu antera di dalam bunga sehingga polen dapat menempel di punggungnya. Warna kuning cerah pada mahkota bunga Linaria vulgaris berfungsi sebagai pemandu lebah untuk Pada artikel Biologi kelas XII kali ini, kamu akan mempelajari tentang macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel dan contoh kasusnya dalam kehidupan sehari-hari. — Halo! pada artikel sebelumnya, kamu telah mengetahui tentang persilangan monohibrid yang merupakan penerapan dari Hukum I Mendel dan persilangan dihibrid yang merupakan penerapan dari Hukum II Mendel, kan. Masih ingat kah kamu kalau pada kondisi normal, persilangan monohibrid menghasilkan rasio fenotip yaitu 3 1 atau 1 2 1 pada generasi F2, sedangkan persilangan dihibrid akan menghasilkan generasi F2 dengan rasio fenotip yaitu 9 3 3 1? Tahu nggak sih kalau pada kenyataannya, tidak semua persilangan menghasilkan rasio atau perbandingan fenotip yang sesuai dengan Hukum Mendel, lho. Pada beberapa kasus persilangan dihasilkan rasio fenotip yang menyimpang dari Hukum tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa gen dengan alel yang berbeda yang saling memengaruhi pada saat pembentukan fenotip. Meskipun demikian, aturan dasar pada Hukum Mendel tetap berlaku ya pada penentuan genotipenya, artinya penyimpangan rasio fenotip ini sebenarnya adalah modifikasi dari rasio fenotip Hukum Mendel yang biasa, sehingga hasil rasio fenotipnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel. Jadi nanti akan kita lihat bahwa yang berubah cuma rasio fenotip nya, sedangkan rasio genotipenya tetap sesuai dengan hukum Mendel. Baca juga Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel Nah, penyimpangan semu Hukum Mendel ini terdiri dari beberapa macam nih. Apa saja ya? Yuk, langsung kita simak pada artikel di bawah ini! 1. Atavisme Penyimpangan semu Hukum Mendel yang pertama adalah atavisme. Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus jengger ayam. Perhatikan contoh persilangan kasus atavisme di bawah ini Bentuk jengger ayam dipengaruhi oleh dua gen berbeda alel, yaitu gen R yang menentukan bentuk rose dan gen P yang menentukan bentuk pea. Ketika kedua gen ini terdapat secara bersamaan R-P- maka kedua gen akan berinteraksi dan akan muncul sifat baru yaitu bentuk walnut. Dan ketika kedua gen dominan tersebut tidak ada rrpp maka akan muncul sifat yang lain lagi yaitu single. Akibatnya, terbentuklah empat jenis jengger ayam, yaitu walnut R-P-, rose R-pp, pea rrP-, dan single rrpp. Sekarang, yuk kita coba lakukan persilangan antara jengger ayam rose RRpp dengan jengger ayam pea rrPP. Hasilnya bisa disimak pada gambar di bawah ini, ya! Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 R-P- Walnut 3 R-pp Rose 3 rrP- Pea 1 rrpp Single Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa penyimpangan semu atavisme akan menghasilkan F2 dengan rasio fenotip 9331. Baca juga Pola-Pola Hereditas 2. Kriptomeri Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya suatu gen dominan jika tidak berpasangan dengan gen dominan dari alel lainnya. Jadi, jika gen dominan tersebut berdiri sendiri, maka sifatnya akan tersembunyi kriptos. Contoh kasus kriptomeri terdapat pada persilangan bunga Linaria maroccana. Warna bunga Linaria maroccana dipengaruhi oleh 4 gen, yaitu A = terbentuk pigmen antosianin a = tidak terbentuk pigmen antosianin B = protoplasma basa b = protoplasma asam Misalkan, akan dilakukan persilangan pada bunga Linaria maroccana berwarna merah dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih, maka persilangan dapat dijelaskan dengan cara Antosianin adalah pigmen yang akan memicu pembentukan warna pada bunga Linaria maroccana. Artinya tumbuhan Linaria yang memiliki gen A akan menghasilkan bunga yang berwarna, sedangkan yang tidak punya gen A bunganya akan albino putih. Linaria maroccana sumber Namun warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung dari tingkat keasaman pH protoplasma sel. Jika protoplasma bersifat basa dipengaruhi oleh gen B maka akan timbul warna ungu, sedangkan ketika protoplasma bersifat asam dipengaruhi gen b maka akan muncul warna merah. Berarti warna bunga pada Linaria maroccana ini ga cuma dipengaruhi oleh gen penentu pigmen ya, tapi juga dipengaruhi oleh gen penentu pH protoplasma. Untuk detailnya, bisa disimak pada gambar berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 A-B- Ungu 3 A-bb Merah 3 aaB- Putih 1 aabb Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan kriptomeri fenotip nya berubah menjadi 934. Baca juga Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Serta Proses Terjadinya 3. Polimeri Polimeri adalah interaksi antar gen-gen berbeda alel yang memunculkan satu fenotip dan bersifat kumulatif saling menambah. Contohnya adalah warna merah pada biji gandum yang ditentukan oleh dua gen yaitu M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna merahnya akan semakin kuat. Semakin banyak gen M yang dimiliki, maka warna merah dari Gandum akan semakin gelap. sumber world grain Misalkan, akan dilakukan persilangan antara gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih sebagai berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 M1-M2– Merah 3 M1-m2m2 Merah 3 m1m1M2– Merah 1 m1m1m2m2 Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan polimeri fenotip nya berubah menjadi 151 gimana guys? sampai sini, masih sadar, kah? Oke, oke, tenang, Dibawa santai saja ya bacanya. Sambil ngemil juga boleh, kok. Well, kita lanjut ya materinya. Semangat membaca Baca juga Berkenalan dengan Enzim Fungsi, Struktur, dan Sifatnya 4. Epistasis-Hipostasis Selanjutnya adalah epistasis-hipostasis. Epistasis-hipostasis merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutupi disebut hipostasis. Contoh kasus epistasis dan hipostasis dapat ditemukan pada persilangan labu. Perhatikan contoh kasus epistasis dan hipostasis pada persilangan labu di bawah ini Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 P-K- Putih 3 P-kk Putih 3 ppK- Kuning 1 ppkk Hijau Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan epistasis-hipostasis fenotip nya berubah menjadi 1231 5. Komplementer Penyimpangan semu Hukum Mendel yang terakhir adalah komplementer. Komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan berbeda alel yang saling melengkapi untuk memunculkan fenotip tertentu. Apabila salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud pun tidak akan muncul. Contoh komplementer dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus odoratus yang terdiri dari gen C = membentuk pigmen warna c = tidak membentuk pigmen warna P = membentuk enzim pengaktif p = tidak membentuk enzim pengaktif Pada tumbuhan Lathyrus odoratus, warna bunga ungu hanya muncul jika tumbuhan tersebut memiliki gen C dan gen P sekaligus. Artinya warna bunga ungu akan muncul kalau tumbuhan tersebut membentuk pigmen warna dipengaruhi oleh gen C dan membentuk enzim pengaktifnya dipengaruhi oleh gen P. Jadi bisa dibilang bahwa gen C dan P ini saling melengkapi ya. Nah kalau tidak punya salah satu dari kedua gen dominan C dan P gimana? Maka bunganya tidak membentuk warna alias jadi albino putih. Lathyrus odoratus sumber Misalkan, dilakukan persilangan antara bunga Lathyrus odoratus berwarna putih dengan bunga Lathyrus odoratus berwarna putih pula. Maka, akan diperoleh keturunan dan rasio fenotip sebagai berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 C-P- Ungu 3 C-pp Putih 3 ccP- Putih 1 ccpp Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan komplementer fenotip nya berubah menjadi 127 Apa tanggapanmu setelah membaca artikel kali ini? Cukup panjang, ya. Tapi, kamu nggak menyesal kan baca artikel ini sampai habis? Oh, tentu saja, kamu kan jadi bisa tahu macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel beserta contoh kasusnya lewat artikel ini. Kalau kamu ingin memperdalam lagi pengetahuan tentang hukum Mendel atau topik-topik pelajaran lainnya, yuk langganan ruangbelajar sekarang juga! Kamu bisa belajar seru ditemani video-video animasi menarik di sana. Jadi tunggu apalagi? Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber foto Foto Bukan Gandum Merah’ [daring] Tautan Foto Lathyrus Odoratus [daring] Tautan Foto Red Wheat’ [daring] Tautan Artikel ini diperbarui pada 4 September 2022.
Playthis game to review Biology. Pada tanaman air Linaria maroccana : Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin dan Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam (merah). Tanaman berbunga ungu dengan gen pH heterozigot disilangkan dengan tanaman bunga merah heterozigot.Ratio Fenotip keturunannya adalah .
Warna bunga pada Linaria maroccana adalah contoh peristiwa kriptomeri. Bunga yang memiliki alel A antosianin akan menampilkan warna yang bervariasi, sementara bunga dengan alel a tanpa antosianin hanya menampilkan warna putih. Bunga yang memiliki antosianin akan berwarna ungu jika suasana basa ada alel B pada lokusnya atau berwarna merah jika suasana asam hanya ada alel b pada lokusnya. Bunga tanpa antosianin tetap menampilkan warna putih walaupun suasana basa atau asam. Jika kedua P2 disilangkan, maka Karena jumlah tanaman 160 dan terdapat 4 keturunan, maka jumlah tanaman berbunga ungu dan merah . Sehingga, rasio fenotipe F2 adalah 80 ungu 80 merah. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah E.

Persilanganbunga Linaria maroccana merah AAbb dengan bunga putih aaBB. Genotip aa epistasis terhadap gen B dan b dan menyebabkan bunga putih. Semua F1 nya berbunga ungu. Bila F1 disilangkan sesamanya, maka rasio fenotip F2 nya adalah . ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4 merah : putih : ungu = 9 : 3 : 4 putih : ungu : merah = 9 : 3 : 4

Sumsum kalian mungkin pernah menyoal-cak bertanya ketika menemui hasil persilangan antara bunga berwarna merah, didapatkan bunga berwarna putih? Atau kalian penasaran kok keturunan berasal dua induk kelinci berwarna serdak-abu didapatkan keturunan berwarna hitam? Semua situasi tersebut dapat kalian temukan jawabannya kalau kalian sudah lalu mempelajari mekanisme pewarisan kebiasaan hereditas atau genetika mendel. Syariat PEWARISAN SIFAT MENDEL Kalau individu dengan resan A melakukan perkawinan dengan individu bukan dengan sifat B, sifat keturunannya boleh mengikuti salah satu induknya atau merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua induknya. Penurunan alias pewarisan sifat dari emak atau tetua kepada generasi keturunan berikutnya disebut Hereditas. Keadaan pewarisan sifat tersebut menirukan ideal-pola hereditas. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penerjunan adat pada organisme. Untuk mengembangkan teorinya, Mendel menggunakan target kajian berupa tanaman polong kapri maupun ercis. Mendel menuding tujuh sifat polong kapri Pisum sativum tersebut, antara tidak angka bulat dibandingkan dengan kredit keriput; nilai dandan asfar dibandingkan dengan biji warna abang; buah warna hijau dibandingkan dengan biji zakar corak asfar; buah mulus dibandingkan dengan biji zakar berlekuk; bunga warna ungu dibandingkan dengan rente warna putih; dan letak bunga diaksial ketiak dibandingkan anakan di setopan ujung; serta batang panjang dibandingkan dengan batang singkat. Hukum I Mendel Hukum segregasi Lega hari pembentukan gamet,gen di internal alel mengalami segregasi pemecahan secara nonblok dari diploid menjadi haploid. Sadar ya, bahwa Alel itu sendiri adalah n partner gen nan terletak di lokus yang sama lega kromosom homolog. Syariat I Mendel dijelaskan maka itu Mendel internal bentuk persilangan monohibrid satu rasam beda. Buat melincirkan kalian mempelajari persilangan monohibrid, berikut dijelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan persilangan. Alel Dominan dan Alel Resesif Setiap individu memiliki 2 alel bagi gen yang mengendalikan suatu sifat. Alel Dominan akan diekspresikan sepenuhnya puas kenampakan individu, sementara itu ale resesif tidak diekspresikan secara jelas puas kenampakan turunan. Contohnya alel anakan ungu P yakni dominan dan alel bunga murni p adalah resesif.Jangan lupa bedakan huruf kapital dan huruf kerdil lega penulisan gen Homozigot dan Heterozigot Suatu adat individu disimbolkan dengan sepasang sepasang alel tersebut identik/setinggi maka disebut Homozigot, contohnya pada pokok kayu ercis alur kalis untuk anakan ungu PP ataupun anak uang ikhlas pp. Sebaliknya sekiranya sepasang alel tersebut farik maka disebut Heterozigot, contohnya pokok kayu kacang polong bukan alur murni untuk bunga ungu Pp. Genotip ialah hubungan komposisi genetik berusul suatu sifat atau karakter turunan. Genotip menunjukkan kebiasaan dasar yang tak terpandang dan bersifat menurun alias diwariskan pada keturunannya. Contohnya PP, Pp atau pp . Padahal, Fenotip adalah hasil ekspresi dari genotip dengan lingkungannya nan positif aturan yang tampak berasal asing sehingga bisa diamati. Seumpama cermin adalah ukuran tanaman tinggi ataupun pendek, warna bunga ungu maupun suci, rencana kredit bulat ataupun kisut dsb. Bayangan mengenai lokus alel, homozigot, heterozigot, genotipe dan fenotipe, boleh dilihat pada sketsa berikut Persimpangan Monohibrid Plong Tanaman Persilangan monohibrid yaknipersilangan dengan suatu sifat selisih. Maksudnya adalah lega persilangan ini, hanya memperhatikan satu rasam saja, seperti warna bunganya saja merah, putih, dsb atau bentuk buahnya saja bulat, lonjong, dsb. Masing-masing persilangan diberi tanda baca, pohon indung diberi huruf angka P abreviasi dari parental. Keturunan I keturunan pertama disebut filial disingkat F1, keturunan II disebut F2 dan seterusnya. Perhatikan contoh persilangan pada siat bunga ercis yaitu bunga bercelup ungu dengan putih berikut Terbit persilangan tersebut, dapat diketahui bahwa F1 Keturunan mula-mula semuanya bercelup ungu dengan genotip Pp. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana warna bunga F2 hasil dari persimpangan F1 dengan F1 F1 disilangkan sesamanya! Ternyata warna anakan puas F2 pertalian keluarga ke-dua cak semau ungu dan kudus. Genotip ungu meliputi PP dan Pp Jadi perbandingan Rasio Fenotip F2 = Ungu Ceria = 3 1 Adapun rasio Genotip F2 = PP Pp pp = 1 2 1 Jika dinarasikan , peristiwa segregasi yang terjadi menurut Mendel adalah bagaikan berikut Pada masa pembentukan sel kelamin nekat, alel-alel PP ini memisah menjadi P dan P, sehingga sel gamet pada tanaman berbunga ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel P tetapi. Sebaliknya, tanaman betina berbunga putih, bersifat homozigot resesif dan genotipnya pp. Alel ini memisah menjadi p dan p lega masa pembentukan gamet betina ovum, sehingga gamet-sel kelamin betina tanaman sejati cuma punya satu macam alel p. Hukum II Mendel Hukum Asortasi Syariat Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi yaitu, hukum berpasangan atau pemberkasan secara objektif. Hukum ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat, akan berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain. Berikut akan dijelaskan Hukum II Mendel pada persimpangan Dihibrid dua aturan beda. Misalnya bentuk biji kacang kapri bundar dan kisut dan warna kuning dan hijau. Pada persilangan antara tanaman kapri berbiji bundar warna asfar homozigot BBKK dengan ercis berbiji kisut warna hijau bbkk, akan menghasilkan 16 gabungan genotip baka sebanyak 100% pokok kayu berbiji buntak dan berwarna kuning. Selanjutnya, apabila tanam an F1 tersebut disilangkan sesamanya setara-sama F1, ternyata pada keturunan kedua F2, neraca F2 = 9 3 3 1. Untuk lebih jelasnya perhatikan persilangan dihibrid berikut! B bersifat dominan terhadap b, K dominan terhadap k, jadi BbKk = Bulat kuning. Dengan demikian semua F1 bersifatMelingkar Kuning Yuk, waktu ini kita temukan hasil F2 takdirnya F1 disilangkan sesamanya! Dengan demikian, akan diperoleh F2 = bulat kuning B_K_, bulat bau kencur B_kk, kisut kuning bbK_, kisut yunior bbkk. Bakal rasio fenotipnya adalah ibarat berikut Rasio fenotip = bulat kuning bulat hijau kisut asfar kisut bau kencur = 9 3 3 1. Peristiwa pembentukan gamet pada persilangan dihibrid tersebut di atas, terjadi 4 macam penjenisan gen. Gen B mengelompok dengan gen K mewujudkan gamet BK; gen B mengelompok dengan gen k membentuk gamet Bk; gen b gerombol dengan gen K membentuk sel kelamin bK; dan gen b mengelompok dengan gen k membentuk gamet bk. Ingin mencoba menyelesaikan persilangan dihibrid? yuk simak video berikut!…. 3. Persilangan Resiprok Pada intinya, persimpangan resiprok adalah persilangan dengan sifat yang dibalik antara induk jantan dan betinanya. Misal semula, persilangan antara kacang polong dari ungu berani/tepung sari dengan ercis berbunga kalis betina/ putik , akan didapatkan semua anak cucu F1nya berasal ungu. Dan keturunan F2nya menghasilkan ercis berbunga ungu dan tahir dengan perbandingan 31. Tatap persimpangan monohibrid plong tumbuhan. Demikian halnya jika dibalik, jantan/serbuk sari diambil bersumber tumbuhan kacang polong berbunga tahir dan diserbukkan pada pentil ercis berbunga ungu, hasil yang diperoleh baik lega F1 maupun F2nya tetap selaras seperti semula. Persimpangan yang adalah n partner terbit persilangan sebelumnya inilah yang disebut persimpangan resiprok. 4. Back Cross Persilangan Perot dan Test Cross Uji Silang Back cross merupakan persilangan antara keturunan F1 yang heterozigot dengan salah suatu induknya nan homozigot dominan. Perhatikan contoh berikut Dua individu F2 pada pola di atas, mempunyai genotip nan farik TT dan Tt semata-mata mempunyai fenotip yang sama tinggi. Simak aja nih videonya, kalau kalian kepingin lebih paham pun! Test cross yakni persilangan antara F1 dengan pelecok satu induknya yang homozigot resesif. Manusia F1 tidak ataupun belum diketahui genotipnya. Oleh karena itu, uji cabang ini berniat kerjakan menguji ketidak murnian anak adam dengan memafhumi perbandingan fenotip keturunannya. Dengan demikian, bisa diketahui individu nan diuji adalah heterozigot atau homozigot. Perhatikanlah teladan test cross antara bunga ercis nan letaknya diketiak daun/aksial namun belum diketahui genotipnya dengan induknya yang letak bunganya di ujung/halte aa berikut ini. F1 50% Rente Aksial Aa 50% Bunga Perhentian aa. Signifikan genotip dari bunga aksial tersebut bertabiat heterozigot Aa Ingin kian tanggap? coba deh simak video berikut! 5. Rasam Intermediet Pada pohon anak uang pukul empat Mirabilis jalapa, persilangan antara tanaman rente pukul catur bercelup merah dengan bunga berwarna putih,ternyata menghasilkan individu keturunan dengan anak uang bercelup merah akil balig yang berperilaku intermediet. Warna merah muda yaitu warna antara merah dan kalis yang disebabkan oleh ekspresi terbit alel penentu warna merah dengan ekspresi berbunga alel rona putih. Makanya karena itu, kedua alel penentu sifat beda tersebut dikatakan mempunyai kebaikan nan setara dalam memengaruhi munculnya sifat. Sifat antara yang diturunkan dari sifat emak pertama dengan sifat induk ke-2 inilah nan disebut sebagai resan intermediet. Perhatikan kerangka persilangan berikut! Lebih mantul pun sekiranya kalian mau simak video berikut! B. Penyimpangan SEMU HUKUM MENDEL Ingat-ingat ya…. ternyata, tidak semua persilangan monohibrida menghasilkan perbandingan fenotip F1 = 3 1 atau perbandingan genotip F1 = 1 2 1, dan persilangan dihibrida menghasilkan perbandingan genotip F1 = 9 3 3 1. Dalam prakteknya, hasil persilangan dihibrida, dapat menghasilkan nisbah yang merupakan tipe dari perbandingan 9 3 3 1 yaitu 12 3 1 atau 9 7 atau juga 15 1. Meskipun demikian, perbandingan tersebut tetap menirukan aturan Syariat Mendel. Oleh karena itu, hasil rasio tersebut dikatakan sebagai digresi semu Hukum Mendel. Simak baik-baik ya, macam penyimpangan semu Syariat Mendel berikut! a. Atavisme Pada interaksi gen ini, satu sifat ditentukan maka dari itu alel-alel dari gen yang farik yangt berinteraksi atau saling memengaruhi dalam mengutarakan aturan fenotip, sehingga menghasilkan keturunan yang berbeda dengan induknya. Misalnya, pada mandung dijumpai empat macam bentuk pial ranggah, antara enggaksumpel walnut dengan genotip R-P- , gerigi rose dengan genotip R-pp, nilai pea dengan genotip rrP-; dan belah single dengan genotip rrpp. Perhatikan Gambar Empat macam pial ayam jago! Jika ayam berpial rose disilangkan dengan pea biji, semua keturunan F1nya berpial walnut. Perhatikanlah diagram persilangan berikut! Ternyata dari persilangan ayam berpial rose dan pea, dihasilkan fenotip baru yaitu walnut. Apa yang menyebabkan terbentuknya balung walnut? Pial walnut muncul karena interaksi 2 pasang alel gen yang dominan. Tentatif itu, persimpangan antara sesama ayam jantan berpial walnut dihasilkan 4 macam pial yakni walnut, rose, pea, dan 1 pial yang mentah yaitu single dengan skala 9 3 3 1. Memetik singlel terjadi karena adanya 2 pasang alel gen yang resesif. Berikut video latihan soal atavisme, simak ya… b. Kriptomeri Kriptomeri berasal berasal pengenalan Kriptos Yunani penting tersembunyi, sehingga kriptomeri dikatakan seumpama gen dominan nan seolah-olah jadi-jadian seandainya samar muka sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sebagai halnya gen dominan yang lainnya. Peristiwa kriptomeri ini terjadi pada persimpangan bunga Linaria marocanna berwarna merah AAbb, dengan anak uang Linaria maroccana berwarna nirmala aaBB. A = terserah pigmen antosianin a = enggak ada pigmen antosianin B = plasma basa b = plasma cemberut Warna bangkang disebabkan maka dari itu adanya pigmen antosianin dalam lingkungan bersut AAbb/Aabb. W arna ungu disebabkan oleh adanya pigmen antosianin intern lingkungan basa AABB/AaBB. Jika di dalam plasma enggak terletak pigmen antosianin, baik di dalam lingkungan asam atau basa, maka akan terbentuk warna putih aaBB/aaBb/aabb. Yuk, disimak saja, bagaimana akibatnya jika Linaria maroccana merah disilangkan dengan Linaria maroccana putih! c. Polimeri Polimeri yaitu sifat yang unjuk pada persilangan heterozigot dengan banyak resan beda yang bersimbah sendiri, sekadar memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Contohnya ialah gandum berbiji sirah yang memiliki dua gen ialah M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertumbuk maka ekspresi warna akan semakin lestari. Coba sekarang, lakukan persimpangan cante berbiji merah M1M1M2M2 dengan gandum berbiji putih m1m1m2m2, nantinya nan menghasilkan zuriat F2 dengan perbandingan merah putih = 15 1. Ini dapat dilihat pada buram persilangan di radiks ini! d. Epistasis-Hipostasis Epistasis yakni sebuah atau sejodoh gen nan menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak selokus sealel. Padahal Hipostasis yaitu gen yang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang tidak selokus nan tidak alelnya. Misalnya, gandum bersekam hitam HHkk disilangkan dengan gandum bersekam asfar hhKK menghasilkan F1 cante bersekam hitam. Seandainya F1 disilangkan sesamanya, akan menghasilkan F2 dengan perimbangan fenotip 12 hitam 3 kuning 1 putih. Hal ini terjadi karena faktor H menutup faktor K. Faktor H disebut epistasis dan faktor K yaitu hipostasis Sepatutnya kalian lebih mengerti, perhatikan rencana epistasis-hipostasis berikut! Buat cak bimbingan soal kriptomeri, polimeri dan epistasis/hipostasis, simak video berikut ya… e. Gen-gen Komplementer. Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen dominan yang berbeda namun jika muncul bersama akan silih melengkapi, sehingga akan tukar membantu dalam menentukan fenotip. Takdirnya salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang. Kamil komplementer dapat ditemukan pada kasus persimpangan anak uang Lathyrus odoratus yang terdiri dari gen C = membentuk pigmen corak c = tidak membentuk pigmen warna P = membuat enzim pengaktif p = tidak membentuk enzim pengaktif Persilangan antara bunga Lathyrus odoratus berwarna putih dengan bunga Lathyrus odoratus bercelup putih pula, akan memperoleh nasab F1 dengan fenotip ungu, kemudian F1 disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang ungu dan masif. Lakukan bertambah jelasnya perhatikan bagan persimpangan berikut! Berdasarkan hasil persilangan dapat dilihat bahwa gen C dan P tidak akan menunjukkan warna ungu apabila keduanya bukan terdapat bersama-setara n domestik satu genotip. Jika mau makin jelas, klik dan simak video berikut! ================================================================== PENERAPAN HUKUM MENDEL DI Bidang PERTANIAN DAN PETERNAKAN Teknik Perbaikan Mutu Tanaman dan Ternak Pengenalan mengenai konsep gen dan pewarisan sudah membantu manusia dalam melakukan perbaikan mutiara genetik buat memperoleh resan unggul tanaman dan dabat budidaya. Sifat-sifat unggul pada pohon misalnya untuk pohon pangan dengan karakter cepat panen, siklus hidup sumir, panen berdampak tingkatan, serta tahan terhadap terjangan hama dan ki kesulitan. Adat-kebiasaan unggul pada hewan misalnya sapi dengan keunggulan dapat menghasilkan daging, tetek, dan gurih susu yang banyak; ayam jago dengan keunggulan banyak berbuah dan cepat gemuk; serta pada kuda dengan keunggulan dapat berlari cepat. Perbaikan loklok genetik pada tanaman dan sato boleh dilakukan dengan bineka cara, adalah seleksi, persilangan hibridisasi, dan alih tugas buatan. Penyaringan Banyak varietas pohon dan hewan yang bermakna bagi khalayak diperoleh berbunga proses penyaringan, karena macam memang mutakadim ada di antara anggota spesies yang sama. Sudah laluiteratif kali manusia memilih adat-sifat yang diinginkan berusul tiap generasi tanaman atau pun dabat. Gen-gen nan berperilaku ulung dipertahankan dan akan diwariskan kepada anak uang sehingga diperoleh tumbuhan alias hewan yang dibudiyakan berkualitas tangga. Seleksi pada tumbuhan misalnya seleksi terhadap berbagai macam padi, gandum, dan ubi belanda, yang menunjuk-nunjukkan sifat tahan terhadap wereng atau menghasilkan panen strata. Pemilihan pada fauna misalnya sreg sapi Hereford karena menghasilkan total dan kualitas daging bertambah baik. Persilangan Hibridisasi Persimpangan atau hibridisasi ialah perkawinan di antara dua individu tanaman alias satwa yang berasal semenjak spesies yang sepadan, saja berbeda rasam genetiknya. Persilangan pada tanaman misalnya persilangan pada gabah. Contohnya persimpangan gabah jenis A yang memiliki karakter kerangka gabah berkecukupan hierarki GG, tahan hama HH, belaka tekstur nasi tidak pulen maupun pera pp dan warna gabah kusam kk, dengan padi jenis B yang memiliki fiil gambar gabah lampai pendek gg, enggak tahan wereng hh, namun tekstur nasi pulen PP dan corak antah kuning nirmala KK, Hasil persilangannya adalah padi hibrid hasil persilangan dengan semua sifat dominan. Maka dari itu karena hibrid merupakan heterozigot dan enggak merupakan silsilah kadaver, lakukan mendapatkan hibrid F1 yang sepadan perlu dilakukan persimpangan terus-menerus dengan menggunakan parental nan sama. Bila cak hendak memperoleh silsilah mumi maka hibrid F1 disilang pun dengan sesamanya. Melintasi persilangan yang iteratif-ulang akan diperoleh galur mimu dengan karakter yang diinginkan. Persilangan pada hewan ternak terutama bertujuan buat meningkatkan sumber protein internal waktu relatif sumir. Misalnya ayam jantan pedaging atau sapi yang pertumbuhannya cepat dengan badan yang cepat gemuk atau sapi perah yang air susu dan lemak susunya banyak. Persilangan pada sato dapat dilakukan dengan cara persilangan sanak, persilangan mumi, persilangan luar, dan persilangan baur. Persilangan Sanak Inbreeding Persilangan sanak merupakan perkawinan antara hewan jantan dan betina yang masih satu keluarga. Misalnya induk kosen dikawinkan dengan momongan-momongan betinanya, sehingga disebut closebreeding. Tujuan persilangan ini yaitu untuk menghasilkan nasab yang bergalur kadaver. Persilangan Mumi Pure Breeding Persimpangan mumi merupakan perkawinan antara hewan jantan dan betina dari ras nan separas. Tujuan persilangan ini adalah untuk mendapatkan pertalian keluarga yang homozigot. Misalnya perkawinan sapi bahadur dan betina ras Bali. Persilangan Luar Cross Breeding Persimpangan asing merupakan perkawinan antara binatang jantan dan lebah ratulebah berpangkal dua ras yang berbeda. Pamrih persilangan ini adalah kerjakan mendapatkan anak cucu dengan resan-kebiasaan hijau. Misalnya perkawinan antara sapi Madura yang awet dengan sapi Fries Holland mulai sejak Belanda nan produksi susunya tinggi. Persimpangan Baur Up Breeding Persimpangan baur ialah perkawinan antara hewan nyali dengan kualitas unggul yang biasanya berpunca berpangkal luar wilayah dengan sato betina yang berasal dari daerah domestik. Harapan persilangan ini adalah untuk menyunting mutu binatang di kawasan setempat. Alih tugas Buatan Mutasi artifisial adalah perubahan perhubungan atau jumlah materi genetik/DNA alih tugas gen maupun kromosom mutasi kromosom plong rumah tahanan-sengkeran raga basyar hidup, nan dilakukan dengan sengaja maka dari itu bani adam. Mutasi buatan dapat terjadi melampaui beberapa cara, yaitu radiasi sinar radioaktif radioisotop misalnya sinar X, alpha, beta, dan gamma, atau dengan campuran kimia aktual kolkisin. Mutasi bikinan paling banyak dilakukan pada tanaman. Alih tugas tiruan dengan radiasi semarak gamma pada biji-biji pohon padi dan palawija yang dilakukan makanya BATAN Badan Tenaga Atom Nasional menghasilkan antah Atomita I dan Atomita II yang berumur panen pendek, hasil produksi tinggi, dan tahan terhadap serangan hama wereng. Mutasi sintetis dengan perendaman kredit-ponten pokok kayu pertanian dan pertanaman privat kolkisin menyebabkan tanaman memiliki biji kemaluan yang besar dan tidak berbiji. Misalnya buah semangka, kates, sitrus, dan anggur tanpa ponten. 2. Penerapan Hukum Mendel pada Meres Pertanian Penerapan hukum Mendel di bidang pertanian bertujuan untuk memperoleh bibit menang, misalnya tanaman nan produksinya tahapan, cepat berbuah, buahnya raksasa, rasanya enak, resistan terhadap hama, tahan terhadap kekeringan dan sebagainya. Penyilangan sreg tanaman misalnya penyilangan padi dengan fenotip resistan wereng pera HHpp dengan tidak resistan hama pulen hhPP. Penyilangan dimaksudkan mendapatkan keturunan padi dengan kualitas ulung yakni resistan hama pulen. Hasil percobaan persilangan, secara teoritis dapat dilihat lega bagan berikut Berdasarkan susuk persimpangan bisa diketahui bahwa fenotipe keturunan pertama F1 100% tahan hama pulen Sedangkan rasio fenotipe F2 = 9 tahan hama pulen 3 tahan hama pera 3 tak resistan hama pulen 1 tidak resistan hama pera. 3. Penerapan Hukum Mendel pada Parasan Peternakan Sekelas begitu juga lega permukaan pertanian, penerapan hukum Mendel di meres peternakan pun bertujuan untuk memperoleh bibit memenangi. Apa doang sifat ulung yang diinginkan? Ya, contoh resan memenangi peliharaan yang diinginkan yaitu cepat bertelur pada ayam petelur, banyak menghasilkan susu pada peliharaan sapi, atau tahan terhadap penyakit sreg peternakan iwak dan sebagainya. Reformasi nasab pada piaraan, dapat dilakukan melintasi persilangan sesuai dengan intensi nan diharapkan, misalnya dengan cara purebreeding, inbreeding, outcrossing, crossbreeding, maupun upbreeding. a. Purebreeding, yaitu persilangan peliharaan nekat dan betina dalam satu jenis. Misalnya persilangan sapi madura kesatria dengan sapi madura betina. Tujuannya adalah bikin mempertahankan fenotipe berjaya dengan genotipe homozigot. b. Inbreeding, merupakan persilangan ternak jantan dan betina sedarah, Misalnya persilangan induk nyali dengan betina keturunannya koteng. Tujuannya adalah bikin mempertahankan siat-sifat unggul yang dimiliki rasnya. c. Outcrossing, yaitu persilangan seekor ternak jantan dari satu kerumunan dengan beberapa betina kelompok tak yang masih satu ras tetapi tidak sekandung. Misalnya persimpangan antara pejantan sapi bali pecah suatu kawasan dengan sapi bali betina area lain. Tujuannya merupakan untuk menjaga keotentikan kebiasaan unggul suatu ras. d. Crossbreeding, yaitu persilangan ternak bahadur dan betina yang berbeda ras. Misalnya persilangan antara sapi Fries Holland dengan sapi Madura. Tujuannya yaitu kerjakan mendapatkan ras hijau yang memiliki sifat-sifat memenangi dari kedua ras tersebut. e. Upbreeding, yaitu persimpangan antara pejantan yang sudah lalu diketahui mutunya umumnya didatangkan dari asing negeri, dengan betina-netina setempat. Misalnya persilangan antara sapi pejantan Ongole dari India dengan sapi betina Sumba menghasilkan Peranakan Ongole PO atau Sumba Ongole SO. Tujuannya kerjakan memperbaiki loklok ternak setempat. Penyilangan pada hewan, misalnya Sapi dengan sifat sehat kurus BBgg disilangkan dengan sapi dengan sifat ringkih gemuk. Penyilangan dilakukan dengan maksud cak bagi menghasilkan zuriat dengan kualitas memenangi merupakan sapi dengan sifat bugar gemuk. Secara teoritis, hasil persimpangan dapat diperkirakan menggunakan rencana persilangan menurut Mendel sbb Berdasarkan bagan persilangan bisa diketahui bahwa fenotipe nasab pertama F1 100% bugar berlambak. Sementara itu rasio fenotipe F2 = 9 sehat mewah 3 bugar mersik 3 ringkih produktif 1 ringkih kurus. GenC: membentuk pigmen warna Gen c : tidak membentuk pigmen warna Gen P : membentuk enzim pengaktif untuk mengubah bahan mentah pigmen menjadi antosianin yang berwarna unggu. Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim Menurut(Sembiring dan Sudjino, 2009) warna bunga Linaria maroccana ditentukan oleh ekspresi gen-gen berikut. Gen A, menentukan ada bahan dasar pigmen antosianin. Gen a, menentukan tidak ada bahan dasar pigmen antosianin. Gen B, menentukan suasana basa pada plasma sel. Gen b, menentukan suasana asam pada plasma sel.

Aleldominan B menyebabkan sitoplasma bersifat basa, sedangkan alel resesif b membuat sitoplasma bersifat asam. Pada bunga Linaria maroccana terdapat tiga warna bunga yaitu merah, putih, dan ungu. Jika bunga Linaria maroccana berbunga merah galur murni disilangkan dengan bunga putih galur murni, maka akan diperoleh F1 yang semuanya berbunga ungu.

d4qu3g.
  • 2igntcynvw.pages.dev/378
  • 2igntcynvw.pages.dev/170
  • 2igntcynvw.pages.dev/128
  • 2igntcynvw.pages.dev/160
  • 2igntcynvw.pages.dev/291
  • 2igntcynvw.pages.dev/354
  • 2igntcynvw.pages.dev/103
  • 2igntcynvw.pages.dev/7
  • 2igntcynvw.pages.dev/257
  • pada bunga linaria maroccana gen a akan membentuk antosianin